Copyright © SA's World
Design by Dzignine
Jumat, 12 Oktober 2012

TulisanKU

Setiap kali aku menulis, aku bingung, judul apa yang harus ku tuliskan nanti, jika aku telah menyelesaikannya. Aku memiliki cukup banyak kosa kata dipikiranku tapi tak satupun yang bisa kuungkapkan hanya lewat beberapakata untuk judul tulisan ku saja.

Yah, aku biasa menulis. Sejak aku mengenal banyak hal, saat itu kalau tidak salah ketika aku berusia 8 tahun, tangan-tangan kecilku yang tak terbiasa menulis, tetapi ketika aku melihat selembar kertas, aku langsung menulis apapun yang aku rasa dan aku pikirkan. Sejak saat itulah aku menyadari ketertarikan ku dengan sastra.

Walau saat itu tulisan ku sama seperti anak-anak lainnya, tulisan yang kumel, lecek, berantakan, besar-kecil yang tak karuan, tapi dari sanalah, aku mulai memahami tiap goresan tinta yang mulai ku ukirkan diselemabar kertas putih, yang mulai kotor karenabasah tanganku.

Mengingat hal itu, aku tertawa kecil, aku bahagia ketika mengenang tiap detik perjalanan ku menuju sebuah pendewasaan. Aku tahu, semua butuh proses, mungkin karena aku dewasa lebih cepat daripada teman-teman ku kebanyakan. Saat mereka diam atau menangis, aku hanya memperhatikannya, hanya terkaku. Aku tak habis pikir jika aku mengenang saat itu.

Aku tahu ada sesuatu yang telah meranjak dewasa dalam diriku, bahakan ketika usiaku beranjak 12 tahun, aku sudah memikirkan progres masa depan ku ketika aku berusia 20 tahun. Aku terlalu berpikir jauh. Itu yang ku tahu tentang diriku.

Banyak orang yang berkata bahwa diriku sangat sulit dipahami, bahkan sekalipun itu melalui tulisan ku atau sekedar goresan tanda tangan ku saja. Salah satu guru kursus bahasa Inggris ku pernah berkata bahwa ada kepribadian tak pernah bisa diketahui tentang diriku, entah karena sejak aku masuk SMP aku mulai sedikit tertutup dengan pribadi ku, atau karena memang orang-orang tak mengenalku dengan baik.

Aku cukup sulit menyesuaikan diriku pada lingkungan yang kaku. Tulisanku pun saat aku berada di tempat yang mengekangku tak bisa tersusun dengan apik. Aku selalu merasa ada penghambat kata-kata ku. Tapi yang menarik pula, aku bisa berbicara dengan sangat cepat. Bahkan ketika aku disuruh untuk menghafal Pancasila dalam bahasa Inggris, kecepatan berbicara ku sangat jauh di atas rata-rata. Bahkan, jauh diatas orang yang lebih tua usianya diatas ku. Dan ketika kelas Tongue Twister, kecepatan ku dalam membaca kalimat-kalimat yang begitu rumit dalam 5 baris dapat mencapai 5 detik 59". Aku menghargai kemampuanku itu, meski cukup merepotkan ku ketika aku harus membaca untuk banyak orang. Aku membaca seperti kereta api buatan Jepang yang terkenal cepat. Aku harus mengendalikannya agar bisa melaju dengan sempurna.

Kembali ke tulisanku, aku bahagia sekaliiiii.... ketika aku menulis, bagiku ketika aku menulis, selembar kertas itulah yang paling bisa mengerti aku. Selembar kertas itu bagi ku adalah 'Kekasih Hati' ku. Aku mencintai tulisanku. Aku selalu mencoba bereksperimen melalui tulisan ku.

Mulai dari awal pertama aku mencoba menulis puisi (yah, puisilah yang paling sering ku tulis) dengan ksatu bait yang panjangnya hampir satu baris, hingga satu bait yang kata-katanya semakin padat dan bermakna banyak. Sejak aku masuk SMP dan berputar dalam keseharianku sebagai seorang Pramuka, salah satu kakak pelatih ku pun yang bisa ku anggap 'Multi Talent' (walau jika dia tau aku membahas dirinya dia pasti akan membusungkan badannya, haha) mengajarkan ku bagaimana cara menulis puisi atau pun cerita yang menarik. Dan bahkan dia mengajarkan ku cara bereksperimen dengan tulisan puisi yang mengandung banyak rahasia.Aku selalu mengasah kemampuan ku dalam setiap menulis. Memang aku lebih tekun memahami cara menulis puisi ketimbang cerita lainnya. Bagiku puisi itu sebuah rangkaian kehidupan yang lebih banyak maknanya, tanpa harus menjabarkannya satu persatu. Misteri yang akan sangat sulit terbongkar.. ^^
Coba kalau kita ingat-ingat, salah satu seniman 'sastra' dari Indonesia, Chairil Anwar, dia sangat terkenal dengan banyak puisinya yang begitu 'Misteri'. Bahkan beberapa puisi nya pun banyak yang menduga bahwa dia seorang 'Plagiat'. Tapi terlepas dari semuanya, dia seorang seniman sejati. Indonesia harus bangga memiliki putra bangsa yang se-Kreatif dirinya. Yah, aku sering menggunakan kata-kata 'Kreatif' dalam keseharianku.





Salah satu teman dekat ku saat SMP, dia jugalah yang mengenalkan ku tentang puisi. Saat kami baru masuk SMP, aku melihatnya membaca sebuah puisi yang dia buat sendiri, yah, kami satu kelas. Aku cukup terpukau dengan caranya membaca puisi, tidak mendayu-dayu tapi sangat tegas dan menusuk. Karena kami sama-sama anak Pramuka, kami pun dekat, bahkan kami sahabat sejati dan sampai sekarang itu berjalan. Darinya lah aku belajar banyak tentang menulis. Bahkan guru bahasa ku pun mendukung setiap peningkatan ku dalam menulis. Aku bahagia :)) Bagi ku, Puisi adalah Memori Terindah ku. :))

This is My Writting. <3 :* :D

Sintya Atika Putri


0 komentar:

Posting Komentar

Enjoy It