Copyright © SA's World
Design by Dzignine
Jumat, 03 Januari 2014

Setelah Dua Tahun Kepergianmu

Tepat hari ini..
Setelah dua tahun kepergianmu..
Aku membisu, rasanya tak ada lagi rasa yang sanggup ku ucap yang biasa ku tuang dalam tiap lembar kertas putih dan berdoaagar kelak Tuhan mengabulkan mimpi cinta ku.  Aku tak tau apalagi merasakan tiap rasa khawatirmu, resahmu, gundahmu, bahkan tawamu, ceriamu, juga bahkan rintahan tangismu yang ku anggap begitu tulus. Itu dulu, dua tahun yang lalu.

Setelah dua tahun kepergianmu..
Aku tetap menunggu, tetap menanti, tetap mencinta, tetap menelan rindu itu, tetap menjaga rasa, tetap mengabadikan cinta hanya untukmu. Karena berkah yang Tuhan berikan niscaya kau kembali padaku. Aku melangkah kemanapun, tetap kau terus mengikuti, maaf mungkin bukan kau, tapi sekadar bayangmu..

Setelah dua tahun kepergianmu..
Terasa sekali perbedaannya, hariku kembali membeku. Hariku kembali menguncup. Hariku gagal merekah. Hariku menatap nanar tiap hati yang berseliweran. Hariku bertanya tetap dengan kata "mengapa". Hariku tak mampu bangun. Hariku yang berselimut pekat kabut hitam. Hariku keabu-abuan, tak jelas arahnya.

Setelah dua tahun kepergianmu..
Persetan apa lagi yang ku buat. Menatapmu kembali. Merogoh hati terdalamku, barangkali aku menemukan sesuatu yang mampu mengembalikanmu padaku. Mencoba membaca isi hatimu. Mungkin ada satu alasan yang bisa ku gunakan untuk menyeretmu kembali ke kebahagiaanku yang dulu. Persetan apa lagi yang ku buat. Memaksamu kembali, berjanji untuk berubah menjadi yang kau inginkan dan merelakan diriku sendiri hilang demi cintamu. Persetan apa lagi yang ku buat. Aku memujamu. Seperti lirik lagu, "Di atas hatiku ku tinggikanmu, di atas hatimu kau rendahkanku". Betapa aku mencintaimu sebagai cinta pertama yang terlalu abadi untuk aku ingat. Persetan apa lagi. Hubungan yang bahkan tak sampai 100 hari dan parah, hingga saat ini bahkan aku masih terngiang rasa hadirmu dekatku.


Setelah dua tahun kepergianmu..
Kataku tak bernyawa. Tulisanku memudar. Perhatianku teralihkan, padamu. Semua berubah, tapi rasaku tetap membara besar, bahkan hingga menggila. Bisakah kau tetap bersamaku di kehidupan kelak? Mungkin tidak saat ini atau bahkan tidak untuk kehidupan alam ini. Tapi berjanjilah, kau tetap akan kembali.

Setelah dua tahun kepergianmu..
Merelakan yang dulu tak pernah ku bayangkan, sekarang justru aku berusaha untuk melakukannya. Memaafkan, merelaka, kemudian mengikhlaskan tak semudah soal-soal matematika atau fisika yang biasa ku selesaikan dengan baik. Semua terasa lebih rumit dari rumus-rumus fisika modern dengan nilai ketetapan-ketetapan yang berpangkat minus sekian puluh itu. Cinta itu terlalu rumit. Bahkan tak ada rumus yang pasti yang bisa digunakan.

Setelah dua tahun kepergianmu..
Beberapa catatan kecil ku buat:
  1. Jika kita tak mampu bersama, biar kenanganmu abadi agar hatiku mampu terus hidup.
  2. Dengarkan aku, ku merindukanmu! (D'masiv - Merindukanmu)
  3. Ku putuskan tuk mencintaimu dalam diam sampai akhirnya kamu sadar dengan sendiri bahwa cintaku hanya kamu.
  4. Aku memang manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah, namun di hatiku hanya satu, cinta untukmu luar biasa. (Yovie And Nuno - Manusia Biasa)
  5. I'm so sorry, i'm so confused. Just tell me, am i out of time? And how do you feel about me now? (One Direction - I Should Have Kissed You)
  6. Engkau di sana, aku di sini, meski hatiku memilihmu. (Kahitna - Mantan Terindah)
Setelah dua tahun kepergianmu..
Kau berubah? Tak masalah. Kau pikir aku telah berubah? Itu baru masalah. Bukan berarti aku menjadi diam, aku berubah. Tapi justru karena aku menjadi diam rasa cinta itu semakin nyata. Sampai kapan? Sampai kapan kau akan terus salah mengartikan kelakuanku? Apa harus aku berteriak pada dunia agar kau tetap di hatiku? Apa harus?!! Kau mungkin berubah, tapi aku tidak. Cintaku nyata dan bukan untuk bahan tertawaan mereka. Cintaku benar-benar ada walau cintamu telah pergi mencari pelabuhan lain. Cintaku tabah dan sabar sekalipun cintamu tak mungkin kembali lagi. Itulah mengapa sulit sekali rasanya berpaling dari cintamu. Itulah mengapa hingga saat ini aku masih sendiri.

Walau suatu hari nanti aku pergi, maukah kau berjanji
Berjanjilah padaku, kau akan tetap mengingatku
Jika tak mampu sebagai sosok yang pernah kau cintai,
Cukup sebagai rasa yang pernah mencintaimu
Walau tanpa balasmu..

0 komentar:

Posting Komentar

Enjoy It