Setengah Cinta

Aku masih rindu padamu, aku masih sayang padamu, meski kini cintamu bukan aku... (Yovie and Nuno-Mengejar Mimpi)

Bukan aku yang selalu terbayang di hidupmu, ternyata. Bukan aku yang selalu menjagamu, ternyata. Bukan aku yang selalu menghampirimu, ternyata. Bukan aku yang selalu menjadi alasanmu tersenyum, ternyata. Bukan aku yang selalu mengisi setiap kekosongan hatimu, ternyata. Dan bukan pula aku, ternyata, yang selalu dicintaimu.

Setelah setiap kenangan menguap di hati dan pikiranmu, aku merasa apa itu cinta sesungguhnya. Setelah kau mulai berlari kearah yang bukan aku, aku baru merasa kau itu lebih dari indah. Bahkan setelah seseorang itu dipergunjingkan mereka mencintaimu pula, aku merasa betapa berharganya seorang Kau di hidupku.

Andai aku lebih perasa, andai aku lebih memerhatikan dan andai pula aku lebih memberikan mu perhatian lebih, apa mungkin 'perpisahan' itu terjadi? Aku tak tau harus apa, lebih dari setiap gerakmu ku ikuti, lebih dari apa yang kau tau tentang dirimu pun, aku tau. Aku mengenalmu sangat baik, aku mengenalmu bahkan lebih dari aku mengenal diriku sendiri.

Aku ingin kembali. Kembali pada saat betapa aku penting di hatimu. Kembali pada saat betapa aku dicintaimu. Kembali pula pada saat betapa hanya ada aku di hari-harimu. Tapi apa masih bisa? Aku bukan aku yang dulu. Merasa enggan mengetahui apa yang kau rasakan disana. Aku bukan aku yang dulu. Merasa telah ada yang dicintai dan bukan kewajibanku untuk memberikan timbal balik lebih. Aku adalah aku yang berusaha belajar dari kesalahan. Aku berusaha merasakan lebih dari apa yang kau rasakan, mencintaimu. Aku berusaha mengetahui dirimu bahkan kau pun tak pernah sadar usahaku kini. Dan juga, aku berusaha memberikan rasa yang lebih sebagai terima kasihku telah hadir di mimpi ku selama ini.

Hanya dengan menyesali setiap kelakuanku dahulu, betapa aku tau, jika sekarang kau lebih dari apapun yang ku mengerti dahulu. Kau lebih dari sekadar penting. Kau bahkan ku sebut dengan 'Lebih dari Cinta'. Karena bukan sekadar cinta yang kau tawarkan padaku, tapi kau memberikanku betapa banyak rasa nyaman, rasa tenang, rasa damai, rasa yang tak tertanding oleh apapun, juga rasa sayang yang begitu lembut dan hangat.

Terlebih berada di dekatmu lebih dari apapun yang ada. Aku merasa terjaga oleh seorang malaikat tak bersayap. Aku terlindungi dari setiap kemungkinan yang akan meruntuhkanku. Aku merasa hangat ketika rasa ini mulai bergejolak di perutku.

Aku bahagia. Itu dulu bukan sekarang. Sayangnya, aku baru sadar rasa itu ada dan semakin nyata justru ketika kau pergi dari sisiku. Aku baru bangun dari mimpi indahku. Oh, sayang, andai itu mimpi, aku tak ingin terbangun dan menyadari jika itu sekadar fatamorgana.

Cintaku ada dan nyata,

Takkah kau rasakan kini?

Jika aku ingin kembali memulai, maukah kau mencoba?

Aku mencintaimu lebih dari dulu..