Bahkan sampai detik ini aku menulis di blog ini, sampai detik ini pula pikiranku tak pernah kembali ke arah asalnya. Ini kah yang mereka namakan "Keputusasaan"? Mereka berkata ketika kita tak memiliki alasan lagi untuk tetap bertahan dengan apa yang kita percayai awalnya, maka kau berada dalam lingkaran keputusasaan. Tapi, sampai detik ini aku tak pernah sadar keputusasaan itu sebenarnya berwujud apa?
Secara dramatis, beberapa film bahkan hampir semua film yang menceritakan keputusasaan itu berakhir dengan tragedi, skandal, atau bahkan lebih berakhirnya kehidupan seseorang. Aku tau itu terlalu mengerikan untuk bahkan sekadar kita bayangkan, tapi mengapa semua itu justru terlintas ketika saat ini, saat ketika aku merasa semua itu tak pernah ada harapan. Aku ingat betapa aku tampil dengan percaya diri mengumbar kalimat-kalimat itu dengan berapi-api, tapi sekarang? Aku justru lebih memilih laptop dan mulai menulis posting-an ini dengan perasaan campur aduk seperti ini.
Sekadar hanya untuk memberitahu kalian saja, siapapun yang sedang membaca posting-an ini, jika AKU BENAR-BENAR SENDIRIAN. Aku butuh, entah mungkin sesuatu/seseorang secara nyata, teman cerhat, mungkin, aku tidak terlalu yakin. Selama ini aku nyaman dengan duniaku sendiri. Dunia yang kubuat dengan rasa dan pemikiran aku sendiri. Semua tentang AKU.
Tapi nyatanya, sekarang aku justru menulis semua kata ini dengan tujuan, "Siapa tau ada yang baca ini." Konyol? Tentu. Tapi sebagai manusia yang sekadar mahluk Tuhan yang diciptakan dengan keinginan untuk bersosialisasi, aku bahkan memilih untuk berteman dengan sahabat imajiner, atau mungkin tokoh yang biasa aku ciptakan sendiri dalam alam pikiranku, jauh lebih baik memeliki "mereka". Karena mereka tak akan pernah mengecewakan ku, tak akan pernah menikung ku, mereka tak akan pernah menyesatkan ku, mereka selalu ada di pihak ku, sekalipun aku salah.
Mungkin ketika kalian membaca posting blog ku yang satu ini, kalian akan berpikir betapa Introvert nya diriku, tapi kalian hanya bisa sekadar menilai apa yang kalian lihat saja. Silahkan kalian tanyakan sendiri kepada Tuhan kalian masing-masing, "Perlukan judgement itu diberikan ketika bahkan kalian sendiri tak pernah bertemu dengan ku?" Oke, cukup untuk berbicara dengan tema "Pendapat Kalian".
Satu alasan mengapa aku seperti yang kalian pikirkan, sang introvert. Karena aku sungguh tak menyukai pendapat orang. Untuk apa kita hidup jika sekadar untuk mendengarkan pendapat miring mereka yang sesungguhnya ingin agar kalian jatuh? Karena bagiku, hidup lebih dari sekadar untuk mempertimbangkan setiap pendapat kalian. Itu lah kenapa dengan aku seperti ini aku tak perlu susah memikirkan pendapat kalian?
Tapi satu pesanku, berhenti mengurusi urusan orang lain. THAT'S NOT UR BUSINESS, BABY! Hidup kalian terlalu berharga untuk sekadar memikirkan urusan orang lain. Maka berhentilah menjadi sok tau dan biarkan mereka, yang kalian anggap orang-orang yang akan menhancurkan kalian, hidup dengan kehidupan mereka. Toh, mereka ada bukan karena kalian. Bahkan keberadaan kalian-kalian tak akan mengganggu kehidupan mereka. Kalian berhak memiliki pendapat sendiri, itu HAM, tapi jika justru mengganggu kehidupan seseorang maka kalian sama saja seperti para manusia Trouble Maker.
0 komentar:
Posting Komentar