Taukah kamu, ketika bertemu kamu, hal pertama yang aku tau, dunia berputar dengan benar? Taukah kamu, ketika mengenal kamu, hal pertama yang aku pahami, hidup itu seharusnya dibagi? Taukah kamu, ketika mengagumi kamu, hal pertama yang aku mengerti, cinta itu sesungguhnya ada, bukan sekadar dongeng? Taukah kamu, ketika mencintai kamu, hal pertama yang aku baca, ketulusan itu tak meminta imbalan apapun? Taukah kamu, ketika menjalani hidup bersama kamu, hal pertama yang aku ukir adalah namamu? Taukah kamu, saat ini, saat aku berpisah dari kamu, hal pertama yang menghancurkanku adalah merindukanmu?
Semua judul yang ku tulis "Kita" berubah, bahkan beberapa bab harus ku hapus, sekadar meyakini hatiku, "Kita" bukan kata yang benar saat ini. Terkadang hidup itu seperti bayangan, hitam walau di atas kepalamu sungguh terang. Aku percaya tiap kau tersenyum, itu senyum yang dulu kau untai hanya untukku. Tapi ketika aku kembali ke keadaan sadar, aku tau senyum itu bukan milikku lagi. Senyum itu kau bagi untuk setiap orang. Itu adalah saat ini.
Ketika aku tau kau benar-benar menginginkanku pergi, bahkan bukan kau ucapkan langsung padaku, rasa sakit itu tetap nyata, bukan dongeng. Aku begitu egois, menutup semua kenyataan, mengakui alam mimpiku lebih kuat dari pikiran nyataku, mempercayai bahwa hanya akan ada "Kau dan Aku". Nyata nya salah, semua berubah tanpa pernah ku sadari, tanpa pernah bisa ku tahan. Seperti rasamu, berubah tanpa pernah bisa aku hindari.